Karena persoalan selalu tidak terduga dan berubah terus menerus serta sering diluar dugaan “karena itulah salah satu karakter kehidupan”, maka hadapailah dengan cara yang “Un-Conventional Living”, yaitu hadapailah kehidupan ini dengan cara yang tidak konvensional.
Contoh-contoh sederhana
Kalau kita selalu merasa tidak punya uang, maka hadapilah dengan cara “Un-Conventional Living” yaitu menambah penghasilan dan kalau tetap tidak bertambah penghasilan kita, cara yang paling sederhana adalah jangan membeli sesuatu, kecuali kalau kita tidak membeli barang tersebut, menyebabkan kematian.
Kalau kita pingin menikah tetapi tetap saja belum menemukan celah jodoh, maka hadapilah dengan cara “Un-Conventional Living” yaitu buat saja kartu undangan pernikahan, tulis nama kita, kosongkan nama calon istri atau suami kita, kosongkan tanggal dan tempat pernikahan kita. Setelah itu dibuat, maka dengan sedikit rasa humor, sebarkan ke temen-temen dan berkomentarlah dengan santai;”Siapa yang rela hati mengisi nama yang kosong itu, semoga menjadi pasangan hidup saya”. Dengan sedikit humor itulah, kalau kita gagal tidak terlalu malu hati.
Kalau otak kita terlalu penuh dengan informasi yang menyebabkan otak kita yang sebenarnya sangat cerdas ini menjadi sangat bodoh, disebabkan oleh informasi terlalu banyak dan berdampak menjadi informasi yang membusuk, maka lakukanlah metode sederhana tapi berdampak optimal yaitu matikan TV selama satu minggu, jangan membaca selama satu minggu, matikan radio atau apapun yang menyebabkan otak kita kelebihan informasi. Setelah itu, merenunglah dan memilah-milah permasalah kehidupan. Semoga kreativitas kehidupan kita tumbuh kembali.
Kalau kita selalu dihadapkan pada aneka kegagalan pengembangan diri, baik dalam bentuk peningkatan penghasilan, peningkatan keilmuan dan lain sebagainya, maka merantaulah. Agar tidak kembali-kembali lagi ke tempat semula, juallah semua aset-aset kita, agar pikiran kita tidak terbesit keragu-raguan untuk ingin kembali, hanya oleh permasalah-permasalah kecil di perantauan. Marilah kita belajar dari sejarah panglima perang “Tarik bin Ziad”. Ketika beliau dan pasukannya menyeberang sungai, kemudian didepan terlihat musuh begitu banyak dan kuat, maka dibakarlah semua perahu-perahu itu. Fungsinya adalah agar seluruh pasukan terkonsentrasi untuk menghadapi musuh dengan gigih, sebab tidak ada pilihan lain. Maju terus untuk meraih kemenangan dengan gagah atau matipun juga tetap gagah, bukan sebagai pengecut.
Sahabat CyberMQ
Tahun 2007, sebentar lagi tiba, mau tidak mau, tetap saja akan tiba. Permasalahannya adalah kita harus menghadapi hidup ini dengan “Un-Conventional Living”, sebab kehidupan selalu berubah dan tidak akan pernah sama.
Berani hadapi tantangan hidup dengan tetap jalan terus !!! Bagaimana pendapat sahabat ???
Berani hadapi tantangan hidup tidak menjadi beban !!! Selamat mencoba, bagaimana pendapat sahabat ???
Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail : amri@mq.co.id