Pantang Jadi Beban

Amri Knowledge Entreprene | Kamis, 21 Desember 2006 09:19 WIB | 4.247 kali
Pantang Jadi Beban
Pantang menjadi beban merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam membangun harga diri, dan harga diri inilah yang membedakan kita menjadi generasi pecundang atau generasi gemilang.

Kalau kita kuliah merantau dari desa ke kota, banyak diantara kita yang sangat kekurangan uang, sebab nilai tukar uang di desa, jauh berbeda dengan nilai tukar uang di kota. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah mencari orang yang bisa dijadikan tempat menompang hidup. Tidak ada masalah kita ikut orang, hanya kuncinya adalah kehadiran kira justru harus menjadi peringan beban bagi keluarga yang kita ikuti. Banyak cara yang bisa kita lakukan, misalnya bangun lebih pagi kemudian mengerjakan apa saja yang bisa kita lakukan. Dengan demikian, kehadiran kita menjadi penyemangat keluarga itu.

Kalau kita ikut mobil orang menuju tempat kerja, karena mobil kita sedang bermasalah atau memang belum punya mobil. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah tawarkan kepada pemilik mobil agar kita yang mengemudikannya, beli bensin atau minimal dimobil itu jangan hanya sebagai penumpang pasif yaitu tidur mendengkur dan menganggu kenyamanan pemilik mobil.

Saya punya teman, orangnya sangat polos, lugu dan juga sangat sederhana. Namun yang sangat menarik adalah teman saya ini sangat disukai oleh banyak orang. Bahkan banyak diantara teman-teman saya yang lain selalu berharap kehadirannya. Salah satu contoh prilaku yang sempat saya kagumi adalah ketika mesin pompa air tempat tinggalnya mengalami kerusakan. Kemudian sahabat saya ini, datang ke rumah untuk ikut mandi, karena kebetulan tempat kerjanya dekat dengan rumah.
Satu hal yang sangat mengejutkan, ketika itu dua kamar mandi sedang dipakai oleh anak saya yang pertama dan kedua. Sehingga teman saya ini harus menunggu sekitar sepuluh menit. Tapi karena dirinya memang orang yang sangat enggan menjadi beban, sambil menunggu sepuluh menit itu, dia mengambil air kemudian menyiram beberapa bunga di depan rumah dan sekaligus membersihkan beberapa rumput yang ada dihalaman.

Waktu yang diperlukan untuk menyiram dan membersihkan rumput tadi hanya memerlukan dua puluh menit. Namun yang sangat mengejutkan adalah taman menjadi sangat bersih dan indah. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah anak saya yang SD kelas 5 langsung membuatkan teh hangat tanpa harus disuruh. Sambil mengantarkan teh hangat itu, anak saya bertanya sana-sini tentang masalah bunga. Sejak saat itu, kehadiran sahabat ini selalu ditunggu oleh kedua anak saya.

Sahabat Cyber MQ

Sebenarnya, sangat sederhana yang dilakukan, namun dampaknya kami menjadi bersemangat merawat bunga, anak-anak menjadi semakin senang karena melihat tanamannya menjadi indah. Dan aktualisasi kedua anak saya tentang pertamanan menjadi semakin kreatif dan tercerahkan.

Berani hadapi tantangan hidup tidak menjadi beban !!! Selamat mencoba, bagaimana pendapat sahabat ???

Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail : amri@mq.co.id



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB