Belajarlah Lupa

Amri Knowledge Entreprene | Jum'at, 13 Oktober 2006 14:13 WIB | 4.618 kali
Belajarlah Lupa

Alhamdulillah, sejak kecil kita sudah dilatih untuk belajar teknik-teknik mengingat, dan hasilnya luar biasa, yaitu kita punya kemampuan mengingat dalam waktu lama. Walaupun, masih saja ada yang lupa.
 
Namun demikian, kita sangat jarang untuk mengikuti teknik belajar lupa, dan bahkan sampai sekarang belum ada kursus teknik belajar lupa. Dampaknya adalah kita sering mengingat hal-hal yang produktif maupun yang tidak produktif dalam waktu lama. Kenyataan dilapangan yang sangat mengejutkan adalah justru kita sangat punya keahlian untuk mengingat-ingat banyak hal yang membebani kehidupan dalam waktu bertahun-tahun.
 
Sekarang kita hampir memasuki hari raya Idhul Fitri dan ini salah satu kesempatan yang luar biasa untuk silaturahim. Islam memandang penting jalinan tali silaturahim. Rasulullah SAW bersabda, yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah ``
Yang paling cepat dapat mendatangkan kebaikan adalah balasan
(pahala) orang yang berbuat kebajikan menyambungkan tali silaturahim,sedangkan yang paling cepat mendatangkan kejahatan ialah balasan (siksaan)orang yang berbuat jahat dan memutuskan hubungan kekeluargaan
.``
 
Berbicara tentang `menyambungkan` adalah suatu proses kesungguhan secara aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Maka, Rasulullah SAW bersabda, ``
Yang disebut bersilaturahim itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahim itu ialah menyambungkan apa yang terputus.`` (HR Bukhari).

Apabila seseorang berkunjung kepada kita, kemudian kita membalas mengunjunginya, ini hal biasa, sebab tidak memerlukan perjuangan yang gigih. Sebab bisa jadi hal itu dilakukan karena kita merasa berutang budi atas kunjungannya.
 
Tantangan yang sangat menarik adalah, apabila seseorang yang pernah akrab, kemudian terputus karena sesuatu hal, lalu dengan sengaja kita kunjungi walaupun harus menghadapi berbagai perjuangan secara mental psikologis,
jarak cukup jauh, memerlukan biaya dan memakan waktu, maka di sinilah makna silaturahim akan sangat kita rasakan. Karena perlu perjuangan panjang.
 
Ada kondisi mental yang harus kita latih terus menerus agar punya kemampuan untuk menyambungkan tali silaturahim adalah ”Belajar lupa ” yaitu melupakan prilaku-prilaku buruk orang lain kepada kita dan juga melupakan jasa-jasa baik kita kepada orang lain.
 
Sahabat CyberMQ
 
Ada teknik sederhana, namun insya Allah berdampak luar biasa, agar kita bisa belajar lupa yaitu tulis dalam kertas orang-orang yang pernah menyakiti kita atau tulis jasa-jasa kita kepada orang lain. Setelah itu,buang saja. Bisa dibakar, dibuang di laut atau bisa dalam bentuk apa saja, asal data itu bisa hilang.
 
Berani hadapi tantangan menyambung tali silaturahim? Yaitu menyambung silaturahim pada orang-orang yang memutuskan. Caranya,belajarlah lupa !!! Bagaimana pendapat sahabat.
 
Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail :
amri@mq.co.id
 

 



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB