Detik-Detik Yang Berharga

Amri Knowledge Entreprene | Kamis, 24 Agustus 2006 10:44 WIB | 4.325 kali
Detik-Detik Yang Berharga

Setiap diri kita, sering dihadapkan pada keputusan-keputusan pada detik-detik yang sangat berharga. 
 
Secara manusiawi, setiap diri kita akan mengalami rasa takut untuk melakukan sesuatu yang positif pada detik-detik yang berharga itu. Dalam kondisi takut, ada yang terukur sehingga menjadi sebuah keberanian. Namun pada sisi lain, tetap takut dan tetap tidak terukur, sehingga tetap hidup dalam ketakutan.
 
Banyak orang ingin menikah misalnya, akan mengalami rasa takut untuk menikah karena takut nanti tidak cocok, jadi janda, jadi duda, tidak punya pekerjaan tetap dan lain sebagainya. Dalam posisi ini DETIK-DETIK YANG BERHARGA, ada yang terukur sehingga diwujudkan tetap menikah dengan segala kekurangannya. Namun banyak juga yang sejak 10 tahun lalu ingin menikah dan tidak terukur karena tetap dalam posisi ketakutan untuk menikah dengan beribu-ribu alasan yang dibuat sendiri. Pada detik-detik yang berharga itu.
 
Ada orang ingin kuliah, akan mengalami rasa takut kuliah karena kekurangan keuangan, kecerdasan, droup out dan lain sebagainya. Dalam posisi ini DETIK-DETIK YANG BERHARGA, ada yang terukur sehingga diwujudkan tetap kuliah dengan segala resikonya. Namun banyak juga yang ingin kuliah dan tidak terukur karena tetap dalam posisi ketakutan kuliah dengan beribu-ribu alasan yang dibuatnya sendiri. Pada detik-detik yang berharga itu.
 
Pada tanggal 11-22 Agustus 2006, kami berkesempatan pergi Meulaboh, Calang dan sebagaian besar daerah-daerah yang terkena musibah tsunami di Aceh, dari beberapa penduduk yang selamat, walaupun sudah 7 hari di laut, secara syariat adalah keberaniannya untuk melawan rasa takut, dan segera membuat keputusan pada DETIK-DETIK YANG BERHARGA, ada yang berpegangan buah kelapa, bahkan ada yang membuat keputusan meminum air Minyak Goreng sampai dua liter dengan harapan racun Lumpur yang masuk ke perut bisa ternetralkan dan lain sebagainya.

Ada orang ingin merantau, akan mengalami rasa takut merantau karena faktor jauh dari keluarga, kurang makan, sulit cari pekerjaan dan lain sebagainya. Dalam posisi ini, DETIK-DETIK YANG BERHARGA, ada yang terukur, yaitu tetap merantau dan menghadapi kenyataan hidup. Namun banyak juga yang ingin merantau dan tidak terukur karena tetap dari lahir sampai meninggal tidak pernah merantau. Mereka tidak berani membuat sebuah keputusan Pada detik-detik yang berharga itu.
 
Ada orang ingin belajar naik sepeda, akan mengalami rasa takut naik sepeda karena bisa terjatuh, nabrak orang, capek dan lain sebagainya. Dalam posisi DETIK-DETIK YANG BERHARGA itu, ada yang terukur, yaitu tetap belajar naik sepeda dengan segala resikonya. Namun banyak juga yang ingin naik sepeda dan tidak terukur karena tetap dari lahir sampai meninggal tidak pernah naik sepeda sehingga kemana-mana sepedanya didorong-dorong. Mereka tidak berani membuat sebuah keputusan Pada detik-detik yang berharga itu.
 
Ada orang ingin belajar berwirausaha, akan mengalami rasa takut untuk berwirausaha karena akan mengalami bangkrut, penghasilan tidak pasti dan lain sebagainya. Dalam posisi DETIK-DETIK YANG BERHARGA itu, ada yang terukur, yaitu tetap berwirausaha dengan segala resikonya. Namun banyak juga yang ingin berwirausaha dan tidak terukur karena tetap dari lahir sampai mati menikmati penghasilan pasti dalam bentuk gaji, padahal riziki itu tak terduga.
 
Sahabat Cyber MQ,
 
Sahabat sekalian, hidup selalu dihadapkan pada DETIK-DETIK YANG BERHARGA, hanya orang-orang yang berani melawan rasa takutnya yang akan menikmati hasil dari keputusannya itu. Selamat berjuang. 
 
Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik.
e-mail : amri@mq.co.id
 



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB