Kata Siapa Nama Tidak Penting

Amri Knowledge Entreprene | Kamis, 18 Mei 2006 08:43 WIB | 3.870 kali
Kata Siapa Nama Tidak Penting

Suatu hari saya berjumpa dengan teman lama, salah satu hobinya adalah petualangan. Ketika kami berjumpa, rupanya teman saya ini sedang menekuni bisnis permainan tembak menembak. Tiga tahun pertama, usahanya agak laku, tiga tahun kedua usahanya semakin tidak laku, tiga tahun berikutnya, percepatan perkembangan usahanya sangat luar biasa majunya. 
 
Setelah saya melakukan dialog sederhana, rupanya perubahan perkembangan cepat itu dipengaruhi oleh perubahan nama usahanya. 
 
Ketika bernama Air Soft Game, ini agak laku. Kata teman saya itu, penyebab agak lakunnya adalah masyarakat tidak paham apa maksud dari olah raga itu.
 
Ketika bernama Simulasi Tempur, makin tidak laku. Kata teman saya itu, penyebab tidak lakunya adalah masyarakat ketakutan, jangan-jangan dirinya akan tertembak mati atau terluka parah. Sebab dalam benak masyarakat, bertempur itu berarti penuh resiko berdarah-darah dan menyakitkan.
 
Namun ketika dirubah menjadi Perang-Perangan, usahanya sangat laku. Kata teman saya itu, penyebab usahanya sangat laku adalah kata perang-perangan sudah sangat dikenal oleh masyarakat baik anak kecil, remaja dan orang tua. Sebab, mereka semua di rumah atau di lingkungan tempat tinggalnya sering bermain perang-perangan. Terutama ketika masih kecil. Kata teman saya tadi : ”Sebenarnya sich, intinya sama yaitu bermain tembak-menembak”. 
 
Begitu juga teman saya yang lain. Ketika membuka bengkel mobil menjadi sangat maju hanya disebabkan namanya dirubah menjadi “Salon Mobil”. Kata salon mobil, merupakan nilai plus, disamping memperbaiki mobil tapi juga mempercantik mobil. Sebab, pada dasarnya seseorang ingin sekali melihat dirinya cantik atau ganteng, termasuk juga mobilnya.
 
Mengambil hikmah dari kejadian sederhana tadi, berarti kita harus segera mengaudit kehidupan kita, jangan-jangan gagasan, keahlian atau apapun nama potensi yang kita miliki menjadi tidak laku jual bukan karena kita kurang ahli, namun disebabkan oleh pelabelan nama potensi kita kurang dikenal oleh masyarakat. Akibatnya masyarakat menjadi kurang greget untuk mengaktualisasikan potensi keahlian kita.

Sahabat CyberMQ,
 
Apapun aktivitas kehidupan kita, mari kita lihat perkembangan aktivitas kemajuannya. Jangan-jangan terhambat, bukan karena kita kurang berpotensi, tapi disebabkan oleh nama potensi yang kita miliki kurang dipahami oleh orang lain atau bahkan orang lain merasa takut untuk memanfaatkan potensi kita, karena dianggap terlalu mahal atau penyebab-penyebab lainnya.
 
Berani hadapi tantangan menjadi manusia berpotensi yang menyebabkan orang sangat merasa nyaman atas potensi yang kita miliki? Atau tetap bertahan menjadi manusia sangat berpotensi, namun potensi yang dimiliki menyebabkan orang merasa kurang nyaman untuk mendekati dan memanfaatkan potensi kita. Bagaimana pendapat sahabat !!! 
 
Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail : amri@mq.co.id
 
 
 
 
 



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB