The Spiritual SMART Management

Amri Knowledge Entreprene | Kamis, 16 Februari 2006 15:39 WIB | 3.878 kali
The Spiritual SMART Management

The spiritual SMART Management adalah manajemen yang didasarkan pada pendekatan spiritual. Jadi the spiritual SMART Management, kalau diterapkan dalam kehidupan kita berarti kehidupan penuh dengan nuansa spiritual yang diterapkan dalam setiap detik langkah kehidupan kita.
 
Sebagai contoh adalah the spiritual SMART management yang didasarkan pada aktivitas kehidupan yang didasarkan pada “Bismillaahirrahmaanirrahiim” yaitu dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang dalam setiap setiap detik langkah kehidupan kita, maka aktivitas kehidupan kita akan terjiwai dengan ruhiah keteladanan sifat-sifat Allah dalam Asmaul Husna yaitu
Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
 

Kami sering mengadakan perjalanan keliling Indonesia dan dari perjalanan itu sering dijumpai aktivitas-aktivitas yang tidak berjiwa "Bismillaahirrahmaanirrahiim", yaitu aktivitas yang tidak didasarkan pada jiwa meneladani nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

 

Ketika tanggal 18 Januari 2006, kami beserta TIM, pergi ke puncak Bogor untuk mengadakan dialog dengan beberapa eksekutif masalah ESQ Marketing yaitu Kecerdasan Emosi dan Spiritual dalam aplikasi marketing. Mulai pemberangkatan ke Puncak, saya sudah menjumpai seorang pengemudi marah-marah hanya gara-gara lampu lalu lintas tidak segera hijau, sehingga menyerobot dan akhirnya diperempatan terjebak dengan beberapa mobil lain yang datang dari beberapa penjuru, dampaknya perempatan menjadi macet total. Dalam kondisi ini, suasana “kasih sayang” menjadi berantakan sebab ego setiap pengemudi merasa paling benar.
 
Pada tanggal 25 Januari 2006, kami beserta TIM, pergi ke Surabaya melalui Bandara Husein Sastranegara di Bandung. Ketika mau cek-in, disitu dijumpai beberapa orang yang belum optimal jiwa “Bismillaahirrahmaanirrahiim”  yaitu jiwa kasih sayang. Sehingga mereka menyerobot antrian sambil membawa barang berat yang akhirnya mengenai salah satu jempol jari kaki, calon penumpang lainnya. Dampaknya suasana di pagi yang cerah itu menjadi kurang nyaman dan terjadi pertengkaran sedikit, dan uniknya adalah ketika dipesawat, tempat duduknya berdampingan, dan hasil pengamatan kami karena kebetulan dalam satu deretan kursi, selama perjalanan saling menjaga gengsi. Padahal duduk berdampingan, bisa dijadikan ajang diskusi, silaturahmi dan juga ajang bisnis.
 
Begitu juga pada tanggal 14 Februari, kami mengadakan perjalanan dari Jambi-Jakarta setelah satu Minggu berada di kota yang posisinya di tengah hutan untuk mengadakan pelatihan manajemen stratejik berbasis spiritual. Ketika kami mulai masuk pesawat ada suami istri yang dilihat dari pakaiannya sangat agamis, namun kasarnya minta ampun kepada beberapa penumpang yang belum dikenalnya.
 
Ketika mau masuk pesawat dari pintu depan rupanya antrian agak panjang. Kondisi itu menyebabkan mereka marah dengan yang didepan dan di belakangnya. Akhirnya mereka pindah melalui pintu belakang dan kemudian masuk pesawat. Di dalam pesawat dia berpapasan dengan penumpang yang masuk dari pintu depan. Seperti biasa di dalam pesawat agak sedikit terhambat, sebab setiap orang harus memasukkan bawaannya ke bagasi atas.
 

Mereka yang saya jumpai marah-marah dan kemudian mendapat tempat duduk B dan C. Ketika ada seseorang berdiri didekatnya mereka marah-marah, karena diduga akan duduk didekatnya, padahal dia hanya ingin lewat. “Alhamdulillaah”, yang dimarahi hanya senyum-senyum dan ini menjadi perhatian beberapa penumpang dan pramugari.

Anehnya lagi, ketika ada penumpang yang menempati haknya yaitu tempat duduk A yang dekat jendela, tiba-tiba orang tersebut marah lagi dengan mengatakan ‘Kenapa tidak dari tadi masuknya”, kemudian dilanjutkan dengan perkataan ketus “Kalau gitu kamu duduk di C saja biar aku di kursi B dan istriku di kursi A biar bisa melihat jendela”.

Penumpang yang baru datang ini pun akhirnya mengalah, walaupun dari sorot matanya terlihat kekecewaan. Sebab ketika mau cek-in dia sudah berpesan ke petugas, minta yang dekat jendela agar bisa memotret pemandangan.

Setelah pesawat mendarat di Bandara Cengkareng, kami berjumpa lagi dengan orang-orang yang marah-marah tadi di kamar kecil. Seperti kebiasaan sebelumnya, dia marah lagi dengan orang yang sedang buang air kecil, dengan mengatakan “Jangan lama-lama dong kencingnya, yang lain juga ingin kencing”?

Dan anehnya, ketika sudah mendapat kesempatan buar air kecil, kencingnya lebih lama dan ditengah proses buang air kecil itu, tiba-tiba hand phone yang disaku celananya berbunyi berkali-kali. Suasananya Hand phone bunyi menganggu konsentrasi buar air kecilnya, luar biasa.

Sahabat CyberMQ

Kejadian-kejadian itu, tentu sering kita jumpai dalam kehidupan kita dan bahkan kita sendiri sering melakukannya.

Ketika kita tidak mempunyai “The Spiritual SMART Management” yang didasarkan pada jiwa “Bismillaahirrahmaanirrahiim”, maka setiap aktivitas kita akan banyak manajerial kehidupan yang merugikan banyak orang dan juga merugikan diri sendiri.

Ketika ini terjadi berkali-kali, kehidupan kita dan orang lain menjadi tidak nyaman. Kalau kehidupan sudah saling tidak nyaman, maka peluang kebaikan apapun akan menjauh dari kita, termasuk peluang bisnis. Selamat menikmati energi terbuang percuma dan sengsara menghadapi kehidupan yang indah ini, kalau tidak punya jiwa pengasih dan penyayang.

Berani hadapi tantangan punya jiwa meneladani sifat-sifat Allah Swt yang salah satunya adalah sifat Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang? Bagaimana pendapat sahabat?

Masrukhul Amri :
Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail : amri@mq.co.id

 

 
 



 



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB