Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2006, tentu banyak hal yang harus kita persiapkan untuk menikmati tahun 2006 dengan segala pernik-pernik kehidupannya.
Ada empat tipe manusia dalam menghadapi kehidupan kompetitif ini. (1) Kaya Harta Lapang Hati, (2) Kaya Harta Sempit Hati, (3) Miskin Harta Lapang Hati, dan (4) Miskin Harta Miskin Hati.
Kaya Harta Lapang Hati
Tipe orang ini adalah mereka memiliki kekayaan yang mencukupi untuk kehidupan keluarganya, namun mereka juga memiliki kekayaan yang digunakan untuk mencukupi masyarakat lingkungannya. Kalau dalam bahaya kerennya namanya CSR yaitu Corporate Social Responsibility.
Kaya Harta Sempit Hati
Tipe ini adalah mereka memiliki kekayaan yang mencukupi untuk kehidupan diri dan keluarganya, namun mereka tidak memiliki kekayaan yang bisa digunakan untuk mencukupi masyarakat lingkungannya. Kalau dalam basa kerennya adalah KTP yaitu Kaya Tapi Pelit.
Miskin Harta Lapang Hati
Tipe ini adalah mereka kurang berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya, namun mereka memiliki kelapangan hati untuk ingin selalu berbuat baik. Namun keinginan berbuat baiknya tidak menjadi bukti nyata. Kalau dalam bahasa kerennya adalah MTIS yaitu Miskin Tapi Ingin Sedekah.
Miskin Harta Sempit Hati
Tipe ini adalah mereka kurang berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya, namun mereka juga memiliki kesempitan hati untuk ingin selalu berbuat baik. Kalau dalam bahasa kerennya adalah MDP yaitu Miskin Dan Pelit. Mereka miskin, dan bermental miskin, dampaknya, kehidupannya selalu ingin diberi tanpa mau memberi walaupun sekedar tenaga atau ucapan terima kasih kepada yang memberi.
Tipe Jebakan
Tipe jebakan adalah, seakan-akan kita pada tipe ketiga yaitu Miskin Harta Lapang Hati. Padahal kita pada tipe keempat yaitu Miskin Harta Sempit Hati.
Contoh sederhananya adalah ketika kita naik sepeda motor sekeluarga yaitu depan anak pertama, disusul Bapaknya, anak kedua, kemudian ibunya plus anak dalam kandungan, tiba-tiba hujan lebat, kemudian berteduh dihalaman rumah sangat besar milik orang kaya.
Karena hujannya sangat lama, akhirnya suami istri sambil menunggu hujan reda diskusi banyak hal. Salah satu diskusi yang paling menarik berkesimpulan: “ Enak kita ya mah, walaupun naik motor berlima karena memang belum kaya, tapi hati kita lapang dan bahagia. Belum tentu lho mah, pemilik rumah besar tempat kita berteduh ini walaupun kaya raya, mereka berhati lapang”.
Sahabat Cyber MQ
Kalau kita berposisi seperti yang berkomentar ketika berteduh tadi, berarti kita termasuk orang yang miskin harta dan sempit hati. Sebab mengatakan:” Enak kita ya mah, walaupun naik motor berlima karena memang belum kaya, tapi hati kita lapang dan bahagia. Belum tentu lho mah, pemilik rumah besar tempat kita berteduh ini walaupun kaya raya, mereka berhati lapang”.
Mereka berteduh di rumah orang kaya, belum sempat berterima kasih, sudah berkesimpulan bahwa orang kaya itu belum tentu lapang hati. Padahal, belum kenal dan belum ngobrol. Siapa tahu mereka kaya harta dan lapang hati. Buktinya, mereka memberi kesempatan berteduh dan tidak mengusirnya.
Tahun 2006 M sebentar lagi datang, mari kita bersiap-siap untuk menjadi generasi Kaya Harta Lapang Hati, agar kita punya kemampuan CSR “Corporate Social Responsibility”. Berani hadapi tantangan ????? Bagaimana pendapat sahabat !!!!!
Masrukhul Amri : Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail : amri@manajemenqolbu.com