Audit Ramadhan

Kamis, 29 September 2005 11:11 WIB | 4.152 kali
Audit Ramadhan

Ramadhan sudah datang lagi, alhamdulillah. Salah satu fungsi bulan Ramadhan adalah bulan audit diri, dan fungsi audit adalah untuk mengetahui apa saja yang sudah dikerjakan, apa saja yang belum dikerjakan dan apa saja yang harus diperbaiki.

Ada enam hal yang bisa kita audit dan perbaiki di bulan ramadhan ini. Kesempatan ini kita akan mengaudit dengan pendekatan doa “Rabbana atinna fidunya hasanah wafil akhirati khasanah wakina adhabannar” yaitu Ya Allah berilah hambamu kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat serta jauhkanlah hamba-Mu ini dari api neraka.

Beberapa ulama menyebutkan bahwa dunia yang baik itu indikatornya ada enam yaitu: Punya istri atau suami yang shaleh, anak shaleh dan shalehah, badan sehat, rizki halal, tetangga baik, dan ilmu yang bermanfaat. Mari kita audit kehidupan kita selama setahun di bulan Ramadhan ini:

Pertama, punya istri atau suami yang baik; Ada empat kwadran yang bisa kita lihat dalam posisi ini yaitu (1) Kwadran pertama adalah suami sangat shaleh dan istri sangat shalehah, dalam Al-Quran bisa kita lihat contohnya yaitu keluarga Imran dan keluarga Rasulullah saw; (2) Kwadran kedua adalah suami sangat shaleh dan istri tidak shaleh, dalam Al-Quran bisa kita lihat contohnya yaitu keluarga Nabi Nuh as dan keluarga Nabi Lut as; (3) Kwadran ketiga adalah suami sangat tidak shaleh dan bahkan ngaku tuhan dan istri sangat shalehah, dalam Al-Quran bisa kita lihat yaitu keluarga Firaun dengan istri sangat shalehan yaitu Siti Asyiah. Dan wanita ini merupakan salah satu dari tiga wanita yang dikagumi oleh Rasulullah saw selain Siti Khatijah dan Siti Fatimah dan (4) Kwadran keempat adalah suami tidak shaleh dan istri juga tidak shalehah, dalam Al-Quran juga bisa kita lihat yaitu keluarga Abu Lahab.

Kedua, punya anak-anak yang shaleh. Kalau ini yang perlu dipetakan adalah (1) Orang tua sangat baik dan anak sangat baik ini adalah rumahku surgaku (2) Orang tua sangat baik dan anak-anak sangat tidak baik, sehingga orang tua tidak bangga anak (3) Orang tua sangat kurang baik dan anak-anak sangat baik, sehingga orang tua tidak dikagumi oleh anak-anaknnya. (4) Orang tua sangat tidak baik dan anak-anak juga sangat tidak baik, ini adalah keluarga rumahku nerakaku.

Ketiga, punya badan sehat, Rasulullah saw selama hidupnya sangat sehat. Beliau dari lahir sampai beliau wafat hanya sekali sakit berat yaitu ketika beliau akan meninggal. Sedangkan kita dari lahir sampai mau meninggal sakit terus dan baru sembuh sebentar kemudian meninggal. Walaupun ini bukan meneliti tentang Rasulullah saw, tapi ada penelitian yang sangat menarik bahwa orang yang rajin tahajud jauh lebih sehat dibanding yang jarang atau tidak pernah tahajud, dan orang yang tahajudnya ikhlas jauh lebih sehat dibanding yang tidak ikhlas. Misalnya, tahajjud hanya karena ada kepentingan tertentu. Kalau dilihat dari penelitan ini, dikaitkan dengan aktivitas Rasulullah saw, memang beliau tidak pernah meninggalkan tahajud dan sangat ikhlas menghadapi kehidupannya. Jadi kalau kita sering sakit-sakitan, salah satu penyebabnya adalah jarang tahajud, kalau bulan ramadhan namanya tarawih dan kurang ikhlas dalam menjalani hidup ini.

Keempat, punya rizki yang halal, semoga kita termasuk orang yang punya rizki halal. Pertanyaannya adalah rizki halal yang selama ini kita dapat sudah pada posisi yang mana? Apakah mendapat rizki halal karena prestatif, mendapat rizki halal karena belas kasihan atau mendapat mendapat rizki halal karena sebel yaitu mendapat rizki halal dengan cara menyebabkan orang lain sebel.

Kelima, punya tetangga baik. Ketika kita berkeinginan untuk punya tetangga yang baik, maka kita juga harus bertanya, apakah kita termasuk tetangga yang baik bagi orang lain. Rasulullah mengingatkan bukan termasuk orang beriman kalau dirinya kenyang sedangkan tetangganya kelaparan. Sering-seringlah memberi walaupun hanya kikil kambing. Kalau membuat sayur perbanyak kuahnya dan lain sebagainya.

Keenam, punya ilmu bermanfaat, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bisa mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, Ramadhan harus kita jadikan ajang kompetitif keilmuan agar kita tidak ditertawakan zaman dan akhirnya ditinggalkan zaman.

Sahabat manajemen qolbu

Semoga menyambut bulan ramadhan ini, kita bisa mengaudit keenam indikator secara jujur dan benar. Sehingga kita akan tahu peta kehidupan kita untuk beraktivitas secara benar dan prestatif setelah Ramadhan nanti. Pertanyannya adalah (1) Apakah kita sudah menjadi suami atau istri yang baik dan bagi yang belum berkeluarga apakah sudah bersungguh-sungguh menyiapkan diri untuk menjadi calon suami dan istri yang baik; (2) Apakah kita sudah mempunyai anak-anak yang baik dan apakah kita juga sudah bersungguh-sungguh untuk menjadi anak-anak yang baik bagi orang tua kita; (3) Apakah kita sudah mempunyai badan yang sehat, kemudian aktivitas apa saja yang harus dilakukan agar badan kita sehat dan tidak menjadi beban banyak orang; (4) Apakah kita sudah punya rizki yang halal, syukur kalau banyak agar bisa membayarkan hutang orang-orang yang terlilit hutang, memberi bea siswa kepada banyak orang dan membantu keuangan bagi yang memerlukan; (5) Apakah kita sudah punya tetangga dan teman yang baik. Begitu juga apakah kita termasuk menjadi tetangga dan teman yang baik bagi orang lain. (6) Apakah kita sudah mempunyai ilmu yang bermanfaat, sehingga punya kemampuan untuk mengikuti perkembangan zaman, agar tidak tergilas oleh zaman

Berani hadapi tantangan kejujuran untuk mengaudit diri dan bersungguh-sungguh untuk memperbaiki keenam indikator itu. Semoga kita mendapat dunia yang baik, akhirat baik dan jauh dari api neraka. Berani hadapi tantangan auditing di bulan ramadhan ini??? Bagaimana pendapat sahabat!!!

Masrukhul Amri : Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail : amri@manajemenqolbu.com



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB