Secara garis besar teori Maslow dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan dasar dan kebutuhan pertumbuhan. Kebutuhan dasar terdiri dari kecukupan fisiologis, keselamanatan dan keamanan. Sedangkan kebutuhan pertumbuhan terdiri dari keterlibatan dan hubungan sosial, harga diri dan aktualisasi diri.
Sebenarnya, sebelum meninggal Maslow sadar bahwa teori yang dibuatnya harusnya dibalik. Sebab dengan piramida yang selama ini dianut banyak orang seluruh dunia, menyebabkan banyak orang menjadi serakah dan tamak sebab kehidupan orang hanya akan mengejar kebutuhan dasar yang terdiri dari fisiologis, keselamatan dan keamanan. Sehingga ketika kebutuhan dasar belum terpenuhi, akan merasa tidak punya kekuatan untuk mengoptimalkan kebutuhan pertumbuhan yang didalamnya ada unsur keterlibatan dan hubungan sosial, harga diri, dan aktualisasi.
Seharusnya teori Maslow dilanggar saja, salah satunya dengan cara membalik piramida teori Maslow menjadi kebutuhan pertumbuhan yang didalamnya ada aktualisasi diri, harga diri, keterlibatan dan hubungan sosial. Kemudian dilanjutkan kebutuhan dasar yang terdiri dari keamanan dan keselamatan serta kecukupan fisiologis.
Jadi, kalau kita ingin berkecukupan secara fisiologi, dimulai dulu memperbaiki rasa aktualisasi diri secara optimal, maka akan menumbuhkan harga diri dalam menghadapi hidup, ketika sudah punya harga diri, kita akan punya kemampuan keterlibatan dan hubungan sosial. Baru setelah itu kita akan aman menghadapi hidup, punya keselamatan dan Insya Allah fisiologis kita dengan sendirinya terpenuhi.
Selama kita berpegang pada teori Maslow yang menempatkan kebutuhan dasar harus terpenuhi dulu baru kemudian kebutuhan-kebutuhan lain akan bisa dilakukan, maka bagi kita yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya, akan terjebak pemenuhan kebutuhan dasar terus dan kesulitan mengoptimalkan aktualisasi diri.
Tetapi kalau kita berani melanggar teori Maslow, walaupun kita belum terpenuhi kebutuhan dasar, asal kita mau sungguh-sungguh mengaktualisasikan diri, maka kebutuhan-kebutuhan lainnya akan terpenuhi dengan sendirinya, termasuk kebutuhan dasarnya.
Dengan membalik teori Maslow, maka rumus kehidupan kita akan menjadi “Permanis gula, maka semut akan datang sendiri”. Intinya, optimalkan dulu potensi diri kita walaupun masih banyak kekurangan kebutuhan dasar, maka kebutuhan dasar dengan sendirinya akan terpenuhi.
Sahabat CyberMQ,
Dunia sudah berubah, maka kita juga harus berani berubah, salah satu bentuk perubahannya adalah melanggar teori Maslow dengan salah satu caranya adalah membalik tioerinya yang selama ini dianut banyak orang Berani hadapi tantangan melanggar teori Maslow ??? Bagaimana pendapat sahabat !!
Masrukhul Amri : Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM.
Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail : amri@manajemenqolbu.com