Ketika ada seorang pemuda ditanya oleh orang tuanya " Nak, Bapak sudah tidak sanggup lagi membiayai sekolah kamu, tapi Bapak akan berikan sebidang tanah untuk kamu sebagai bekal hidup. Terserah kamu mau diapakan tanah itu, yang jelas bapak sudah tidak mempunyai apa-apa lagi". Lalu anak itu menatap mata ayahnya yang mulai keriput termakan usia. Tak terasa matanya basah oleh air mata keharuan melihat kondisi ayahnya yang pasrah tapi masih semangat menyekolahkan anaknya. Besok hari ayahnya terkejut ketika melihat kebun yang diserahkan kepada anaknya sudah bersih dari rumput dan ilalang dan terlihat anaknya sedang mentangkul, menggemburkan tanah sambil menebar benih kacang tanah. Luar biasa I, tiga bulan kemudian kacang tanahnya dipanen dan hasilnya si anak itu bisa meneruskan sekolahnya. Akhirnya ia sukses menjadi seorang sarjana pertanian. Bahkan sekarang, sepetak tanah yang tadinya sempit, kini telah bertambah luas. Oleh karena itu yang terpenting dalam hidup kita adalah mau berfikir, melihat masa depan dan menggunakan kesempatan yang ada dengan baik dan tidak menundanya.