Hikmah Dari Seekor Semut

abatasa | Jum'at, 11 Oktober 2013 08:24 WIB | 10.970 kali
Hikmah Dari Seekor Semut
Ada satu cerita, suatu ketika ada seorang Arab Badui pergi karena sesuatu keperluan, ketika ia merasa sangat letih, penat dan merasa putus asa, maka ia terduduk dan berfikir untuk kembali lagi. Kemudian ia melihat seekor semut yang merangkak naik ke atas batu besar, namun semut tersebut jatuh, kemudian merangkak lagi dan jatuh lagi. Hal ini terjadi berkali-kali, namun si semut tetap mencuba dan berusaha, sehingga akhirnya ia berhasil sampai ke atas batu besar tersebut.

Melihat pemandangan tersebut, orang Arab Badui tersebut berkata dalam hati: "Saya seharusnya lebih patut untuk bersabar dan berusaha keras daripada semut tersebut." Lalu ia pun melanjutkan perjalanannya kembali, sehingga akhirnya ia pun dapat sampai ke tempat tujuan yang diinginkan, dan ia berkata:

"Cari dan raih, jangan pernah berkeluh-kesah dan bosan dari usaha meraih apa yang kamu inginkan. Karena penyakit orang yang ingin mencari dan meraih sesuatu adalah rasa bosan."

"Tidakkah kamu lihat tali yang tidak seberapa panjang, namun dapat mengalahkan sebuah batu yang keras?"
Sesungguhnya di dalam kehidupan semut terdapat pengajaran dan teladan bagi orang-orang yang berakal, yaitu kegigihan, kesabaran, tekad kuat, sikap pantang menyerah dan berusaha tanpa mengenal kata letih dan bosan. Semut terkenal mempunyai sikap cerdik yang luar biasa dalam usahanya mendapatkan apa yang diinginkan.

Seorang yang pernah menulis dan meneliti tentang kehidupan semut mengatakan bahwa semut mengumpulkan makanannya dari musim panas hingga musim sejuk. Karena semut tidak banyak keluar pada musim sejuk, maka ia menyimpan makanan musim sejuk dan hanya dimakan ketika benar-benar telah tiba masanya. Dan agar biji-bijian yang ia simpan tidak tumbuh di dalam tempat penyimpanan, maka dengan izin dan kuasa Allah SWT (Zat Yang telah memberikan kepada setiap sesuatu bentuk kejadiannya kemudian memberi bekalnya dengan sesuatu yang dapat dijadikan untuk mencari penghidupan), si semut membelah biji tersebut dari tengah agar tidak tumbuh.

Jika jalan yang dilalui oleh semut terhalang oleh genangan air yang tidak dapat ia lalui, maka ia bersama kawan-kawannya saling bekerjasama membuat semacam jambatan. Jika semut-semut yang lain sudah menyeberang, maka semut-semut yang membentuk semacam jambatan tersebut merapat ke tepi. Maha Suci Zat Yang telah memberikan kepada setiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberi bekal kepadanya dengan akal, instink (naluri) dan bakat semulajadi untuk melanjutkan kehidupannya masing-masing!

Jika seekor semut menemukan sepotong daging atau kaki belalang, namun ia tidak kuat untuk membawa sendiri, maka ia akan pulang ke rumah semut dan memanggil kawan-kawannya yang lain untuk bersama-sama membawa makanan yang ditemukan tersebut.

"Semut juga mampu mengangkat benda seberat 10 kali berat dirinya."
Semut bergerak 24 jam sehari. Kecepatan berjalan semut, 0,5 km/jam dengan volume yang 1/130, maka kecepatan semut seukuran manusia adalah 80km/jam. Dalam berduel semut mampu mengimbangi binatang atau serangga musuh 5 kali lebih besar dari dirinya (kecuali lebah, laba-laba dan lipan)

Apabila diluruskan sarang semut sepanjang 7km. Ternyata binatang yang terlemah dan tak tenar ini sebenarnya adalah yang terkuat di muka bumi. Kalau tidak salah ada juga semut ini disebutkan dalam kitab suci. Kelihatannya pantas karena memang binatang super. Bisa jadi mungkin ada hikmah dibalik kitab suci pada semut, mungkin kita supaya sering merenungkan sifat semut, yang tidak terkenal tapi setia, pekerja, dan kuat.

Semut mempunyai sifat gigih dan kesabaran luar biasa yang dapat menjadi pengajaran bagi orang yang ingin meraih kesuksesan. Bahkan seandainya anda meletakkan sebuah batu di tengah-tengah jalan yang digunakan untuk dilalui oleh kawanan semut, maka mereka akan terhenti, namun tidak akan mundur dan berbalik arah ke belakang lagi. Akan tetapi ia akan tetap menunggu atau berusaha menaiki batu yang anda letakkan tersebut atau berusaha melalui celah-celah yang ada di kanan dan kiri batu atau mencari jalan alternatif lain yang menghala ke arah dan tujuan yang sama, mereka tidak mengenal kata mundur ke belakang dan kembali ke tempat sebelumnya."

Masya Allah ! Subhanallah wallahu akbar ! begitu indah dan dahsyat ciptaan Mu ya Allah..hamba malu dengan identitas : "sebagai makhluq sempurna " yang engkau ciptakan..

"Rabbana..Dzalamna Anfusana..wa inlam taghfirlana watarhamnaa lanakunanna minal khaasirin..."


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB