...di
malam Jumat, aku mendapat cerita dari sebuah buku
yang kubeli untuk kado istri. Ia baru saja berulang tahun. Buku yang sangat
menarik, diulas unik dengan bahasa-nya yang khas dan lugas serta selipan
tuntunan yang apik. Membuka wawasanku untuk selalu bergerak maju dan maju.
Tidak kusia-siakan begitu saja paginya, karena Jumat menjadi hari yang
istimewa untuk insan muslim di dunia. Sejak subuh kusiapkan pesan untuk
membangunkan istri, keluarga, dan sahabat-sahabatnya dengan sebuah petikan hikmah yangl kukirim lewat sms
dan status facebook. Isinya:
"Jumat adalah salah satu bentuk cinta dan sayang-Nya Tuhan kepada
umat di dunia... dikumpulkan kita agar kita dapat mengisi hati ini dengan
siraman rohani, sebagai bekal untuk diri ini dan keluarga jika sampai di rumah
nanti. Jadikan shaf terdepan sebagai pilihan barisan shaf terbaik kita, karena
barisan terdepan memiliki banyak keutamaan untuk kita semua...."
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw., pernah bersabda: "Seandainya
orang-orang mengetahui pahala azan
dan barisan (shaf) pertama,
lalu mereka tidak a ka n memperolehnya kecuali enggan ikut undian, niscaya
mereka akan berundi. Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan
shalat pada awai waktu,
niscaya mereka akan berlomba- lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka
mengetahui pahala Shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya
meskipun dengan alan merangkak. " (HR.
Bukhari)
Sering kali kita melihat, ada saja umat muslim yang melakukan
Shalat Jumat, ia enggan memilih barisan depan. Mereka memilih barisan
sekenanya. Padahal setiap jengkal ia duduk, ia berdiri dalam posisinya, sang
malaikat mencatat. Dan Tuhan pun sudah menyiapkan ganjaran amalnya dengan keutamaan-keutamaan.
Semua tecermin dari sini, barangkali cara
memilih barisan ini yang memengaruhi kegigihan kita dalam kehidupan sehari-
hari. Bagaimana kita mau maju, kalau kita selalu memilih shaf barisan yang ada
di belakang? Sebut saja kita selalu tertinggal dalam barisan perdagangan, di
mana kita hanya menjadi penonton membiarkan negeri lain yang menciptakan dan
menyodorkan produksi barangnya kepada kita, padahal sumber alamnya dari kita.
Sementara kita terlena dengan kekayaan yang belum kita optimalkan
semuanya.
Semoga di Jumat
selanjutnya, kita mulai bergerak, memilih barisan terdepan untuk meraih
keutamaan. Setelah itu, kita rapatkan barisan dengan memastikan jari pada kaki
dan sentuhan pada siku saling bertemu, agar kita senantiasa bersatu padu
sambil mengikuti gerakan pemimpin yang menjadi imam dalam Shalat Fardhlu. *jwb*
Disadur dari buku Tuhan Tidak Tidur, Penulis:
Havabe Dita Hijratullail, Jimmy Wahyudi Bharata; Penerbit: PT Elex Media
Komputindo