Satu Kata Bernama ~Penundaan~

Kamis, 05 Januari 2012 00:00 WIB | 7.087 kali
Satu Kata Bernama ~Penundaan~ "Jika ditanya "kira-kira apa yang menyebabkan seseorang gagal meraih kesuksesannya...?" jawabannya adalah `penundaan.`                                                                                    

Penundaan membuat menit-menit produktif menjadi terbuang sia-sia. Penundaan membuat kita harus berlelah-lelah menghabiskan berjam-jam waktu malam kita atau bahkan lembur seharian untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pimpinan kita. Penundaan yang menyebabkan banyaknya mahasiswa jatuh sakit sebelum UAS karena sibuk menyelesaikan tugas yang sudah diberikan 3 minggu sebelumnya. Dan yang terakhir penundaanlah yang menyebabkan seseo­rang bisa terlambat meraih rezekinya.

Setiap menit dalam waktu yang berjalan menyimpan hikmah-Nya masing-masing. Sebut saja shalat 5 waktu yang dilakukan tepat waktu maka ganjaran pahalanya juga lebih besar daripada yang ditunda-tunda. Tugas yang dikumpulkan tepat pada waktunya juga akan selalu menjadi pertimbangan atasan untuk menilai kinerja kita. Kita juga perlu mengambil hikmah mengapa selalu ada pertandingan bola, pertandingan lari, atau pertandingan renang...? Salah satu jawabannya adalah "manfaatkan waktu yang diberikan kepadamu untuk meraih kemenangan, karena hampir semua pertandingan dibatasi waktu dan tidak ada peluang untuk menunda setiap detik dan menitnya".

Ada sebuah pengalaman menarik dari satu kata bernama penundaan bahwa orang-orang yang melakukan penundaan akan selalu berkhayal dengan sebuah kalimat "setelah ini aku akan melakukan," tapi setelah datang waktunya maka kalimat itu pun berubah, "besok pagi sekali akan kulakukan," jika sudah datang pagi maka akan berubah lagi "sore nanti pekerjaan itu akan selesai" sampai sore akan berganti lagi "malam lebih tenang untuk melakukannya," hingga akhirnya ketika sudah jatuh deadline barulah orang yang menunda merasakan kelelahan dan kepayahan luar biasa karena emosi dan energinya habis untuk mengerjakan tugas yang terus-menerus ditunda. Jika sudah demikian maka kalimat pertama yang keluar adalah "andai saja kukerjakan sedari dulu".


Mari berubah saudaraku. Musuh terbesar kita adalah penun­daan. Sudah terlalu banyak penundaan itu merebut peluang perubahan dan kesuksesan kita. Jangan terus menjadikan diri ini seseorang yang kalah sebelum bertanding. Ambil waktumu dan bersegeralah menjemputnya.

Mari berbenah sebelum terlambat! *hh*

 

 

Disadur dari buku Tuhan Tidak Tidur, Penulis: Havabe Dita Hijratullail, Jimmy Wahyudi Bharata; Penerbit: PT Elex Media Komputindo



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB