"Jika ditanya "kira-kira apa yang menyebabkan seseorang gagal meraih kesuksesannya...?" jawabannya adalah `penundaan.`
Penundaan membuat menit-menit
produktif menjadi terbuang sia-sia. Penundaan membuat
kita harus berlelah-lelah menghabiskan berjam-jam
waktu malam kita atau bahkan lembur seharian untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pimpinan kita. Penundaan yang
menyebabkan banyaknya mahasiswa jatuh sakit sebelum UAS karena sibuk menyelesaikan
tugas yang sudah diberikan 3 minggu sebelumnya. Dan yang terakhir penundaanlah
yang menyebabkan seseorang bisa terlambat meraih rezekinya.
Setiap menit dalam waktu yang
berjalan menyimpan hikmah-Nya masing-masing. Sebut
saja shalat 5 waktu yang dilakukan tepat waktu maka ganjaran pahalanya juga
lebih besar daripada yang ditunda-tunda. Tugas yang dikumpulkan tepat pada
waktunya juga akan selalu menjadi pertimbangan atasan untuk menilai kinerja kita. Kita
juga perlu mengambil hikmah mengapa selalu ada pertandingan bola, pertandingan lari, atau pertandingan
renang...? Salah satu jawabannya adalah "manfaatkan waktu yang diberikan
kepadamu untuk meraih kemenangan, karena hampir semua pertandingan dibatasi
waktu dan tidak ada peluang untuk menunda setiap detik dan menitnya".
Ada sebuah pengalaman menarik dari satu kata
bernama penundaan bahwa orang-orang yang melakukan penundaan akan selalu
berkhayal dengan sebuah kalimat "setelah ini aku akan melakukan,"
tapi setelah datang waktunya maka kalimat itu pun berubah, "besok pagi sekali akan kulakukan," jika
sudah datang pagi maka akan berubah lagi "sore nanti
pekerjaan itu akan selesai" sampai sore akan
berganti lagi "malam lebih tenang untuk melakukannya," hingga
akhirnya ketika sudah jatuh deadline barulah orang yang
menunda merasakan kelelahan dan kepayahan luar biasa karena emosi dan energinya
habis untuk mengerjakan tugas yang terus-menerus ditunda. Jika sudah demikian maka kalimat pertama
yang keluar adalah "andai saja kukerjakan sedari dulu".
Mari berubah saudaraku. Musuh terbesar kita adalah penundaan. Sudah
terlalu banyak penundaan itu merebut peluang perubahan dan kesuksesan kita.
Jangan terus menjadikan diri ini seseorang yang kalah
sebelum bertanding. Ambil waktumu dan bersegeralah
menjemputnya.
Mari berbenah sebelum terlambat! *hh*
Disadur dari buku Tuhan Tidak Tidur,
Penulis: Havabe Dita Hijratullail, Jimmy Wahyudi Bharata; Penerbit: PT Elex
Media Komputindo