Salah
satu kewajiban orang tua kepada anaknya adalah menikahkan sang anak ketika
sudah sarnpai waktunya. Sebagai orang tua, Umar ibnul Khaththab amat memperhatikan
masalah ini.
Suatu ketika anak Umar ibnul
Khaththab yang bernama Hafshah mengalami suasana duka karena suaminya
meninggal dunia di medan perang, duka yang tampaknya berkepanjangan. Hafshah
tampak masih terus saja bersedih, meski suaminya sudah cukup lama meninggal
dunia. Hal ini membuat Umar sebagai ayah merasa iba.
Umar pun memberanikan diri untuk
berbicara kepada sahabat terbaik dan terdekat dengannya. Mulailah Umar menemui
Abu Bakar ash-Shiddiq. Kepadanya diceritakan keadaan anaknya itu dan ia pun
menawarkan kepada Abu Bakar untuk mau menikah dengan Hafshah yang sudah
menjanda.
Mendengar hal itu, Abu Bakar
hanya terdiam, la tidak berkata sepatah kata pun. Abu Bakar tampaknya tidak
mau, namun merasa tidak enak bila
harus berkata tidak Umar kecewa atas penolakan Abu Bakar, tetapi ia berusaha
untuk memaklumi.
Umar tidak berputus asa, ia pun
mencoba mendatanngi Utsman bin Affan. Umar berkata seperti kala bertemu Abu Bakar. Ternyata
Utsman yang menantu Rasulullah dan baru ditinggal mati oleh istrinya Ruqayyah binti Rasulullah
mengatakan, "Saat ini aku belum membutuh wanita."
Setelah dua sahabat terbaik
menyatakan penolakan untuk menikah dengan Hafshah, Umar pun memberanikan diri untuk berbicara
kepada Rasulullah saw.. Ia ceritakan sikap dua sahabat itu lalu Rasulullah saw. menyatakan "Hafshah akan
menikah dengan orang yang lebih baik dari Utsman dan Utsman akan menikah dengan wanita
yang lebih baik dari Hafshah."
Setelah mendengar pernyataan
Rasulullah itu, Umar menjadi amat gembira. Segera ia temui putrinya Hafshah dan mengabarkan
bahwa Rasulullah akan menikahinya, Ini merupakan kehormatan dunia dan akhirat.
Kegembiraan itu ternyata
betul-betul terwujud karena Rasulullah akhirnya menikah dengan Hafshah binti
Umar ibnul Khaththab.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa di
atas adalah:
-
Membangun kehidupan rumah tangga
merupakan perkara yang amat: penting. Meskipun anaknya sudah menjanda, sebagai
orang tua Umar ibnu! Khaththab berusaha untuk mendapatkan suami bagi anaknya
itu.
- Pihak wanita memungkinkan secara
aktif untuk mendapatkan jodoh dari lelaki yang terbaik, tanpa harus
menjatuhkan martabat dirinya.
*Penulis Drs. H. Ahmad Yani, Penerbit Al Qalam (Kelompok GEMA INSANI)