"Anda bisa terbang ke mana pun angin berlabuh, hingga suatu saat
Anda akan bertemu sesuatu yang akan menghambat perjalanan Anda. Sebelum Anda
mengambil tindakan, ingatlah; Tuhan menghadirkannya bukan untuk menghentikan
langkah, namun sekadar mengingatkan bahwa Anda memiliki potensi tersimpan yang
perlu diledakkan untuk melewati tantangan tersebut."
Saya ingin mengajak
Anda untuk memperhatikan sebuah permainan yang dulu akrab dengan masa bermain
kita yaitu layang-layang.
Sebelum bermain anak-anak desa sangat bersemangat
untuk mencari kayu yang kuat, kertas minyak yang tidak gampang sobek, benang
yang mengikat dengan kuat dan tidak gampang putus. Ada satu
hikmah yang dapat diambil di dalamya bahwa hidup sebagaimana membuat
layang-layang. Penting untuk membuat perencanaan dan bekal yang matang sebelum
bertindak. Begitu banyak orang-orang yang bertindak namun dia akan cepat gugur
ketika tidak memiliki perencanaan yang tepat, ibarat layang-layang yang dibuat
biasa maka sama saja dengan mengharapkannya
cepat putus sebagaimana biasanya.
Setelah layang-layang jadi, lihatlah anak-anak desa
itu berlari mencari tempat yang paling
banyak angin atau seakan-akan tahu karena terbiasa
dengan arah yang dilewati curah angin yang lebat. Sama halnya dengan kehidupan
kita, Anda dan saya membutuhkan timing
dan kondisi yang tepat untuk merealisasikan
perencanaan tersebut agar mudah mengalami proses
yang diinginkan. Jika Anda memulai menerbangkan
layang-layang di tempat yang tidak ada angin maka sudah dipastikan Anda tidak
bisa terbang tinggi sebagaimana layang-layang yang diterbangkan dengan curah
angin yang lebat. Inilah awai kompetisi hidup Anda, "perencanaan yang
tepat dan timing yang tepat."
Satu hal yang paling
menarik adalah ketika layang-layang Anda bertemu
dengan layang-layang lainnya. Mereka berusaha terbang lebih tinggi dari Anda
bahkan berusaha memutus jalur Anda. Segala cara dilakukan agar Anda lari dan
menghindar dari penguasaan mereka.
Dan di sinilah Anda menemukan diri Anda sebenarnya. Ada yang
lari menghindar, ada yang menyudahi, ada yang melawan dan ada pula yang
menurunkan layangannya sambil berpikir, "Ahh... besok kan bisa main lagi,
dan mainnya agak pagi biar tidak ada tandingannya."
Ingat, tantangan dihadirkan dalam hidup kita bukan
untuk mengetahui siapa yang menang dan kalah, tapi dia dihadirkan agar kita
mampu berpikir kreatif memaksimalkan segala strategi dan cara untuk
melewatinya. Kata akhirnya bukan menang, tapi kata akhirnya adalah yakin bahwa
kita akan melewatinya. Karena dalam permainan layang-layang menang atau kalah
menjadi biasa dan bisa kembali bertanding di esok harinya.
Oleh karena itu hadapi saja, kita susah berpikir
kreatif jika tidak dihadirkan tantangan yang akan mengancam diri kita, dan
Tuhan menghadirkannya agar kita mengetahui siapa diri kita sebenarnya.
Jika layangan Anda putus, maka sambunglah kembali
dengan benang yang kuat, sebagaimana ketika Anda belum berhasil dalam sebuah
perjuangan hidup maka jangan pernah berpikir untuk mundur. Ibarat
layang-layang yang belum tentu menang terus-menerus dan belum tentu kalah terus-menerus, Anda
memiliki sekian waktu yang menjanjikan keberhasilan. Terutama ketika kita fokus
bukan untuk meraih menang dan kalah, tapi lebih kepada bagaimana kita menyikapi
segala perjuangan dan keputusan yang akan ditempuh.
Selamat bermain layang-layang sahabatku dan berlomba-
lombalah untuk mengetahui siapa diri Anda sebenarnya. *hh*