Layang-Layang

Kamis, 13 Oktober 2011 00:00 WIB | 12.529 kali
Layang-Layang "Anda bisa terbang ke mana pun angin berlabuh, hingga suatu saat Anda akan bertemu sesuatu yang akan menghambat perjalanan Anda. Sebelum Anda mengambil tindakan, ingatlah; Tuhan menghadirkannya bukan untuk menghentikan langkah, namun sekadar mengingatkan bahwa Anda memiliki potensi tersimpan yang perlu diledakkan untuk melewati tantangan tersebut." Saya ingin mengajak Anda untuk memperhatikan sebuah permainan yang dulu akrab dengan masa bermain kita yaitu layang-layang.

Sebelum bermain anak-anak desa sangat bersemangat untuk mencari kayu yang kuat, kertas minyak yang tidak gampang sobek, benang yang mengikat dengan kuat dan tidak gam­pang putus. Ada satu hikmah yang dapat diambil di dalamya bahwa hidup sebagaimana membuat layang-layang. Penting untuk membuat perencanaan dan bekal yang matang sebelum bertindak. Begitu banyak orang-orang yang bertindak namun dia akan cepat gugur ketika tidak memiliki perencanaan yang tepat, ibarat layang-layang yang dibuat biasa maka sama saja dengan mengharapkannya cepat putus sebagaimana biasanya.

Setelah layang-layang jadi, lihatlah anak-anak desa itu berlari mencari tempat yang paling banyak angin atau seakan-akan tahu karena terbiasa dengan arah yang dilewati curah angin yang lebat. Sama halnya dengan kehidupan kita, Anda dan saya membutuhkan timing dan kondisi yang tepat untuk merealisasikan perencanaan tersebut agar mudah mengalami proses yang diinginkan. Jika Anda memulai menerbangkan layang-layang di tempat yang tidak ada angin maka sudah dipastikan Anda tidak bisa terbang tinggi sebagaimana layang-layang yang diterbangkan dengan curah angin yang lebat. Inilah awai kompetisi hidup Anda, "perencanaan yang tepat dan timing yang tepat."

Satu hal yang paling menarik adalah ketika layang-layang Anda bertemu dengan layang-layang lainnya. Mereka berusa­ha terbang lebih tinggi dari Anda bahkan berusaha memutus jalur Anda. Segala cara dilakukan agar Anda lari dan meng­hindar dari penguasaan mereka.

Dan di sinilah Anda menemukan diri Anda sebenarnya. Ada yang lari menghindar, ada yang menyudahi, ada yang melawan dan ada pula yang menurunkan layangannya sambil berpikir, "Ahh... besok kan bisa main lagi, dan mainnya agak pagi biar tidak ada tandingannya."

Ingat, tantangan dihadirkan dalam hidup kita bukan untuk mengetahui siapa yang menang dan kalah, tapi dia dihadir­kan agar kita mampu berpikir kreatif memaksimalkan segala strategi dan cara untuk melewatinya. Kata akhirnya bukan menang, tapi kata akhirnya adalah yakin bahwa kita akan me­lewatinya. Karena dalam permainan layang-layang menang atau kalah menjadi biasa dan bisa kembali bertanding di esok harinya.

Oleh karena itu hadapi saja, kita susah berpikir kreatif jika tidak dihadirkan tantangan yang akan mengancam diri kita, dan Tuhan menghadirkannya agar kita mengetahui siapa diri kita sebenarnya.

Jika layangan Anda putus, maka sambunglah kembali dengan benang yang kuat, sebagaimana ketika Anda belum berhasil dalam sebuah perjuangan hidup maka jangan pernah berpi­kir untuk mundur. Ibarat layang-layang yang belum tentu menang terus-menerus dan belum tentu kalah terus-menerus, Anda memiliki sekian waktu yang menjanjikan keberhasilan. Terutama ketika kita fokus bukan untuk meraih menang dan kalah, tapi lebih kepada bagaimana kita menyikapi segala perjuangan dan keputusan yang akan ditempuh.

Selamat bermain layang-layang sahabatku dan berlomba- lombalah untuk mengetahui siapa diri Anda sebenarnya. *hh*



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB