Doa yang Dikabulkan

abatasa | Rabu, 03 April 2013 02:53 WIB | 8.377 kali
Doa yang Dikabulkan
Pak Jaya punya cita-cita, selain ia bekerja sebagai karyawan kantoran juga ingin agar ia bisa mendirikan usaha dan membuka lapangan kerja. Pemicunya dimulainya usaha itu dari kakeknya ketika berpesan, "Cu, jangan mengandalkan cuma satu pintu. Tari istrimu juga harus bisa kerja. Mana tahu kita umur tinggal sebentar. Paling tidak cucu sudah mempersiapkan bekal untuk Tari dan anak-anak."

Jiwa mendirikan usaha tertanam dalam diri Pak Jaya sejak kecil. Masa kecil Pak Jaya sering kali ia menemani bunda¬nya berkeliling menjajakan kain batik ke toko-toko di pasar. Kegigihan bundanya rupanya menjadi bibit dan menjadi subur dalam jiwa bisnis Pak Jaya. Kini 20 tahun lebih usaha bundanya menjadi berkembang pesat. Perniagaan bunda dalam berusaha tidak putus sampai di situ saja. Terakhir, bunda mengembangkan bisnisnya berjualan bekatul.

"Aha, sepertinya bisnis ini yang memungkinkan bisa diterapkan di rumah," batin Pak Jaya. Pak Jaya menyiapkan lima ratus ribu untuk modal, menyiapkan produknya dan membuat blog di internet sebagai media promosi produk perdananya.

Metode ini rupanya dilirik oleh teman-teman Pak Jaya di kantor, banyak mengundang tanya, "Gimana caranya Pak Jaya, kok bisa promosinya cuma mengandalkan internet saja?"

Era saat ini pintu informasi sudah terbuka lebar. Orang banyak mencari produk atau jasa melalui internet. Bisa melalui mesin pencari seperti Google, Yahoo, atau Bing!" ungkapnya. "Dengan membuat blog, insya Allah menjadi ’.ahan bagus untuk mulai berniaga. Tidak butuh modal besar ian bisnis ini tidak terikat waktu, bisa dilakukan dari rumah," :a menambahkan.

Bisnis bekatul istri Pak Jaya, kini sudah berjalan enam bulan. Ikhtiar dan doa senantiasa dilakukan. Dari bulan ke bulan pelanggannya pun bertambah. Pada satu kesempatan istrinya pulang kampung ke Sumedang untuk beberapa hari, karena ada satu keperluan. Sedangkan Pak Jaya tidak menemani Tari r>ulang, karena harus bekerja.

Pak Jaya sore itu sedang santai di rumah. Selepas mengamini sebuah doa pada Shalat Ashar, ia melipat sajadah dan membatin, "Ya Allah, hari ini belum ada yang beli bekatul." Selang beberapa menit kemudian, ada sms masuk dari Ponsel Pak Jaya. Isinya, "Assalamualaikum Pak, 10 menit lagi Pak Ari ambil bekatul. Tolong disiapkan, yang..." Bergegas dengan semangat Pak Jaya sambil mengucap kata syukur, "ALHAMDULILLAH!" *jwb*

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ’’Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

~ QS. Ali’Imran 191

 

Sumber :

dikutip dari Buku "Tuhan Tidak Pernah Tidur"
Penulis : Havabe Dita Hijaratullail dan Jimmy Wahyudi Bharata

Penerbit : PT. Elex Media Komputindo

 



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB