Abatasa - Belajar Bersama

Panah ini telah Membunuh Anakku

Oleh adminaba pada Jum'at, 04 Januari 2013 07:49 WIB

Dalam Perang Tha’if, Abdullah bin Abu Bakar r.a. terkena serangan panah yang menyebabkan kematiannya. Maka Abu Bakar ra mendatangi Aisyah r.a. dan berkata," Wahai anakku, kematian Abdullah bagiku bagaikan telinga kambing yang dikeluarkan dari rumah kita (ia berkata seperti itu, untuk meringankan musibah yang menimpanya).

Mendengar perkataan ayahnya, Aisyah r.a. berkata, "Segala puji kepada Allah yang telah menguatkan hatimu dan menjaga kejernihan pikiranmu."
Setelah itu, Abu Bakar r.a. keluar dari rumah Aisyah r.a. Kemudian masuk kembali dan berkata, "Wahai anakku, jangan-jangan kalian telah mengubur Abdullah masih dalam keadaan hidup?"

Maka Aisyah r.a. menjawab keragu-raguan ayahnya dengan ucapan, "Wahai bapakku, inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun."
Kemudian dengan sedih Abu Bakar r.a. berkata, "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk."

Abu Bakar r.a. meneruskan pembicaraannya, "Wahai anakku, tidak ada seorang pun yang hidup yang tidak memiliki kegundahan dalam hatinya, baik kegundahan dengan Allah, ataupun kegundahan dengan setan."
Selang beberapa waktu kemudian, datang utusan Tsagif mengunjungi Abu Bakar r.a.. Kemudian panah yang me¬nyebabkan kematian Abdullah r.a. yang masih terus Abu Bakar r.a simpan dikeluarkan sambil bertanya, "Apakah ada diantara kalian yang mengenali panah ini?"

Sa’ad bin Ubaid, salah seorang kelompok Band Ajlan menjawab, "Akulah yang meraut, membuat, menarik, dan melempar panah ini."
Mendengar jawaban Sa’ad bin Ubaid itu, Abu Bakar r.a. berkata, "Panah ini telah membunuh anakku Abdullah, maka aku ucapkan syukur kepada Allah Yang telah memuliakannya dengan tanganmu dan tidak menghinakannya (artinya mati di tanganmu dalam keadaan kafir), dan menjadikan ia syahid, maka sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Menjaga."

#