Segelas Air Dari Iblis

adminaba | Senin, 31 Desember 2012 00:00 WIB | 11.485 kali
Segelas Air Dari Iblis
" ...sesungguhnya aku tadi berpaling dari iblis dan menolak mengucapkan kalimat yang ia ajarkan kepadaku. Aku tidak menolak kal mat syahadat yang kalian tuntun agar kubaca."

Abu Zakaria Al-Zahid adalah salah seorang sufi dari tanah Arab. Tatkala ia mendekati ajalnya, ia tengah mengalami sakit panas, sehingga ia sering kali tidak sadarkan diri. Di tengah-tengah sakaratul maut itulah, orang-orang yang mengelilingi Abu Zakaria menuntunnya agar membaca kalimat syahadat. Berkali-kali orang berupaya menuntun Abu Zakaria untuk membaca syahadat, akan tetapi seolah-clah ia tak mendengarnya.


"IJ ilahn illallah, Muhammadur Rasulullah," demikian orang-orang mencoba menuntun Abu Zakaria agar ia menirukan- nya. Sebab, ia benar-benar tak mendengarkannya, lantaran berada dalam keadaan tak sadarkan diri. Tatkala Abu Zakaria menggerakkan kepalanya dan tampak seperti sudah sadarkan diri, orang-orang kembali menuntunnya untuk membaca kalimat syahadat.


Akan tetipi, lagi-lagi, Abu Zakaria memalingkan wajahnya dan sama sekali tak mengeluarkan suara sepatah kata pun. Orang- orang di sekita r Abu Zakaria mulai merasa cemas. Mereka merasa bingung dengan sikap Abu Zakaria yang tak mau menirukan bacaan kalimat syahadat.


Padahal, Abu Zakaria dikenal sebagai seorang sufi yang sangat zuhud dan taat dalam beribadah. Akan tetapi, kenapa Abu Zakaria tak mau mengucapkan kalimat syahadat? Bahkan ia malah memalingkan wajahnya dari orang-orang yang menuntunnya untuk membaca kalimat syahadat tersebut.


Di tengah perasaan bingung dan cemas tersebut, salah seorang kerabatnya kembali menuntun Abu Zakaria untuk membaca kalimat syahadat. Saat itu, sepertinya Abu Zakaria tampak telah kembali ke posisinya semula. Namun, kejadian yang sama berulang lagi. Setelah mendengar kalimat syahadat dibacakan, Abu Zakaria justru memalingkan wajahnya.


Para sahabat dan kerabat Abu Zakaria semakin menjadi khawatir dengan keadaan Abu Zakaria tersebut. Mereka tak mau berprasangka lebih jauh terhadap Abu Zakaria dengan sikap penolakannya yang tak mau mengucapkan kalimat syahadat itu.


Mereka hanya bisa menduga, bahwa telah terjadi sesuatu dengan Abu Zakaria, sehingga ia menolak untuk membaca kalimat syahadat. Mungkinkah Abu Zakaria masih dipengaruhi oleh kondisi suhu tubuhnya yang tengah mengalami panas yang cukup tinggi? Demikian dugaan yang muncul dari sebagian orang yang hadir di ruangan itu.


Alhasil, orang-orang berupaya untuk mencoba lagi menuntun Abu Zakaria agar mau membaca kalimat syahadat. Ini merupakan kali yang ketiga dilakukan oleh sahabat-sahabat Abu Zakaria, setelah ia sudah memalingkan wajahnya dua kali berturut-turut. Mereka menjadi benar-benar terkejut tatkala Abu Zakaria tetap memalingkan wajahnya dari mereka. Yang lebih anehnya lagi, Abu Zakai ia secara tegas menolak seraya berkata, "Aku tak akan mengucapkannya."
Suara kepanikan mulai terdengar di dalam ruangan itu. Apa yang telah terjadi dengan Abu Zakaria Al-Zahid sehingga menolak membaca kalimat syahadat?


Didatang Iblis Mereka terdiam dan merasa heran dengan kenyataan yang mereka hadapi saat itu. Abu Zakaria, seorang sufi yang sangat zuhud, menolak membaca kalimat syahadat menjelang akhir hidupnya Demikian kira-kira perasaan yang bergolak di dalam hati orang -orang yang hadir untuk menengok Abu Zakaria saat itu.


Selang beberapa waktu kemudian, Abu Zakaria seperti tersentak dan membuka matanya dengan lebar. Orang-orang segera mendekatinya dan memanggil-manggil Abu Zakaria untuk mengetahui apakah saat itu ia benar-benar sadar ataukah tidak. Abu Zakiria menyahuti mereka dan bertanya, "Apakah kalian tadi men jatakan sesuatu kepadaku?"


Orang-orang yang hadir serempak menjawab, "Ya benar." Kemudian salah seorang kawannya menceritakan kepada Abu Zakaria perihal kejadian yang baru lalu.
"Mengapa tadi engkau menolak membaca kalimat syahadat? Padahal cami menuntunmu sebanyak tiga kali. Akan tetapi, kali yang pertama dan kedua, engkau selalu memalingkan wajahmu. Bahkan, pada kali yang ketiga, engkau bukan hanya memalingkan wajah, m elainkan juga menolak secara tegas untuk mengucapkan-nya. Ap; yang sesungguhnya tengah terjadi?" tanya kawan Abu Zakaria.


"Aku telah didatangi oleh iblis," terang Abu Zakaria. Selanjut-nya, ia berkisah, bahwasanya iblis telah datang membawa segelas air minum dan berdiri di sebelah kanannya. Lalu, iblis tersebut meng- goyang-goyangkan gelas di hadapan Abu Zakaria. Maksudnya, ia ingin mengiming-imingi Abu Zakaria dengan air itu. "Katakanlah, Isa itu adalah anak Allah," ujar iblis kepada Abu Zakaria.


Maka, Abu Zakaria segera memalingkan wajahnya dari melihat iblis. Namun, iblis tidak langsung pergi begitu saja. Ia segera mendatangi Abu Zakaria lagi dari arah kakinya. Dengan gelas berisi air minum di tangannya, iblis mencoba untuk membujuk Abu Zakaria yang memang sedang merasa sangat haus. Iblis mengacungkan gelas itu kepada Abu Zakaria seraya berkata, "Katakanlah bahwa Isa itu benar-benar adalah anak Allah."


Abu Zakaria bungkam seribu bahasa. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun. Kali ini, ia pun memalingkan wajahnya dari melihat iblis yang menggodanya saat itu. Kemudian, iblis berpindah lagi ke sebelah kanan Abu Zakaria.


Sembari tetap mengiming-imingi segelas air minum, iblis berkata kepada Abu Zakaria, "Katakanlah la ilaha (tidak ada Tuhan)." Pada saat itu, dengan nada membentak iblis, Abu Zakaria berkata, "Aku tidak akan mengucapkannya."
Melihat korbannya tetap bersikukuh, maka iblis merasa kalah. Ia segera membanting gelasnya ke lantai dan berlari dari hadapan Abu Zakaria.


"Oleh karena itu, sesungguhnya aku tadi berpaling dari iblis dan menolak mengucapkan kalimat yang ia ajarkan kepadaku. Aku tidak menolak kalimat syahadat yang kalian tuntun agar kubaca," jelas Abu Zakaria mengakhiri kisahnya. Selanjutnya ia membaca kalimat syahadat dan kemudian mengembuskan nafasnya yang terakhir.



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB