Bermurah Hati

adminaba | Rabu, 12 Desember 2012 09:07 WIB | 5.764 kali
Bermurah Hati
Abdullah bin Mubarrak menuturkan kisahnya. Suatu ketika saat aku berhaji, aku tertidur ketika berada di hijir Ismail. Dalam tidurku aku bermimpi, Rasulullah saw. berkata padaku, " Ketika engkau kembali ke baghdad, datanglah ke tempat begini dan begini, lalu carilah irang bernama Bahram Al Majusi. Sampaikan salamku padanya, dan katakan bahwa Allah telah ridha padanya."

Di sat terbangun, aku pun mengucap, " laa haula walaa quwwata illa billaahil’aliyyil ’adziim."  Mimpi ini pasti dari setan, pikirku. Lalu aku berwudhu, setelah itu shalat, kemudiaat tawaf. Tiba-tiba aku merasa mengantuk sehingga tertidur kembali, dan ternyata aku bermimpi lagi seperti tadi. Kejadian itu telulang berturut-turut hingga tiga kali. Setelah itulah aku baru yakin kalai mimpi itu benar.

Setelah seselai menyempurnakan haji, akupun pulang dan segera mencari tempat yang ditunjukkan oleh Rasulullah saw. di dalam mimpiku. Di tempat itu aku bertemu dengan seorang lelaki berusia tua. maka aku bertanya padanya.
" Apakah engkau Bahram Al Majusi?"
lelaki itu menjawab, " benar. Akulah Bahram Al Majusi."
Apa engkau memiliki kebaikan di sisi Allah?"
ia menjawab, "benar. Aku pinjamkan uang kepada para manusia, kemudian kuminta ’bunga’ dari mereka. Menurutku, ini kebaikan.’
Maka aku berkata kepadanya, "bukan, hal itu adalah haram. Masihkan engkau mempunyai kebaikan yang lain?"
"Iya. Aku memiliki empat orang anak perempuan dan empat orang laki-laki. Lantas aku nikahkan empat anak perempuanku itu dengan keempat anak laki-lakiku."
"ini haram! Adakah kebaikan yang lain?"
Ia menjawab , "Aku juga mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik, tapi aku tidak menemukan orang yang pantas untuk (menjadi suami)-nya. Maka, aku nikahi sendiri anak perempuanku itu."
"Ini juga haram! Adakah kebaikan lain yang telah engkau lakukan?"
"Ketika aku bermalan pertama dengan anak perempuanku itu, seorang wanita muslim datang kerumahku dengan membawa obor mati. Kemnudian ia menyulut obor itu dengan obor yang ada dirumahku. Sesudah itu ia keluar. Sampai diluar wanita itu meiup obornya hingga mati. Setelah itu ia masuk lagi dam menyulut obornya lagi, kemudian keluar lagi, sapai di luar ia ia meniupnya lagi kemudian masuk lagi dam menyulut obor obornya lagi. Kejadian itu berulang sampai tiga kali. Aku mengira wanita itu hendak mencuri. Maka aku membuntutinya sampai rumahnya.

Ketika perempuan itu masuk rumahnya, anak-anaknya berkata, "wahai ibu, apakah ibu membawa makanan? Sungguh kamu tak kuat lagi menahan lapar."

karena mendengar perkataan anak-anak itu, aku segera pulang, kuambil sebuah nampan kuisi penuh engan makanan, lalau kuantarkan kerumahnya."
Aku  (Abdullah bin Mubarak) berfikir, "Inilah yang dimaksud dengan Kebaikan "

Maka Kuceritakan perihal mimpiku kepadanya. Bahram Al Majusi pun seketika itu mengucapkan "Asyhadu allaa ilaahaillallah wasyhadu anna Muhammadan ’ aduhu warasuuluh."

setelah mengucapkan kalimat itu, Bahram Al Majusi terjatuh lalu meninggal. Aku pun segera mamandikan, mangkafani, menshalatkan, lalau menguburkan jenajahnya."

*******

Abdullah bin Mubarrak berkata "Wahai para hamba Allah, Bermurah-hatilah kalian semua, Sebab murah hati itu bisa mengubah musuh menjadi kekasih."

Semula bahram al Majusi adalah musuh Allah, sebab ia beragama majusi. Tetapi, karena bermurah hati, ia pun mati sebagai kekasih Allah.


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB