Akibat Tidak Mau Mengalah

adminaba | Jum'at, 24 Agustus 2012 00:00 WIB | 16.886 kali
Akibat Tidak Mau Mengalah
Hari menjelang malam. Seekor singa jantan belum juga mendapatkan mangsa, padahal perutnya sudah sangat kelaparan. Dia memutuskan terus mengintai dan mencari peluang untuk menangkap binatang yang lengah dan bisa menjadi mangsanya. Matanya mulai berkunang-kunang karena lapar sampai dia mendengar suara ribut.
"Akulah yang paling berhak mendapatkan yang lebih besar karena aku yang pertama melihat kijang ini," kata sebuah suara.
"Tapi, aku yang berhasil menangkapnya," kata satu suara lagi.
Si singa jantan mendekati asal suara dan mengintipnya. Dua ekor serigala sedang berdebat di sebelah seekor kijang yang telah mati.
"Tentu saja yang berhasil menangkap harus menda¬patkan yang lebih besar," kata serigala yang lebih muda.
"Kau sungguh tidak mengerti. Tentu saja yang per¬tama menemukannya yang lebih berhak." Serigala yang satunya tak mau kalah.
"Hai, hai, Kawan.... Apa yang sedang kalian ributkan?" si singa jantan mendekati mereka.
"Mengenai pembagian kijang ini tentu saja, bagaima¬na menurut pendapatmu?" tanya mereka.
"Apa yang terjadi?"
"Kakakku memang yang pertama mengintai dan mengetahui kelengahan kijang ini. Namun, aku yang berhasil menangkapnya. Lalu, menurutmu siapakah yang berhak mendapatkan bagian lebih besar?" tanya serigala muda.
Singajantan itu terdiam sejenak.
"Bagaimana jika kijang ini kubagikan secara adil un¬tuk kalian berdua," kata singajantan menawarkan jasa.
"Usul yang bagus!" seru mereka.
"Karena usulanku ini, aku berhak mendapatkan bagi¬an juga," usul singajantan.
"Oh bukan masalah, silakan," mereka setuju.
"Nah, sekarang, aku akan memberikan jatah yang sama besar untuk kalian berdua." Singajantan itu membelah kijang mati menjadi tiga bagian.
"Ini bagianmu," ia berkata kepada serigala tua.
"Dan ini bagianmu," katanya kepada serigala muda.
Dua bagian yang sama-sama besar.
"Kalau yang ini bagianku karena aku telah memecahkan masalah kalian." Singa jantan mengambil bagian yang jauh lebih besar dan langsung berlari pergi sebelum kedua serigala mengejarnya.
"Betapa bodohnya kita!" kata serigala muda.
"Kita telah kehilangan makan malam terbaik karena kita masing-masing tidak mau mengalah," kata serigala tua.
Mereka berdua lalu pulang ke rumah dengan wajah murung. Hari ini mereka telah mendapatkan pengalaman yang berharga agar tidak mementingkan diri sendiri.

" Berlakulah lunak dan saling mengasihi. Hendak kamu saling mengalah terhadap yang lain "

-HR Bukhari

 



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB