Lucunya Si Adik

adminaba | Senin, 30 Juli 2012 08:01 WIB | 7.785 kali
Lucunya Si Adik
Setelah keluar dari sebuah mini market, si kecil teriak "Pak, adik mau naik kuda?" teriaknya memelas. Si bapak pun tersenyum, "Lho, bukannya adik tadi mengantuk, tadi barusan minta pulang, pulang naik motor bapak aja yuk?"
"Pulang naik kuda aja," jawab si adik sambil menggeleng- gelengkan kepala. Spontan, orang-orang yang mendengar tertawa dan beberapanya nyeletuk, "kasih aja pak kasihan, naik kuda sebentar."
Si bapak menyambut celetukan para pembeli sambil tertawa dan membeli koin untuk dimasukkan ke dalam kuda-kudaan tersebut.
Kami semakin tertawa ketika melihat si adik menaiki kuda- kudaan. Wajahnya yang imut dan lugu tertawa kecil, mungkin dia mengatakan, "Ye... bapak kalah biar bapak naik motor, aku naik kuda." Si bapak pun tidak kalah lucunya, diambilnya jaket beruang milik si adik, dipakaikannya plus tutup kepala beruang yang membuat adik tambah terlihat lucu.
Kami pun saling melempar tawa, para penjaga mini market keluar untuk menyaksikan tingkah lucu si adik yang mulai keasyikan dengan goyangan kuda-kudaan. Si adik bingung melihat para pembeli yang mulai mengelilinginya sambil ter¬tawa terbahak-bahak.
"Kenapa mereka tersenyum padaku,’ mungkin itu yang dikatakannya dalam hati. Yang lebih lucu lagi adalah ketika ada beberapa penjaga mini market yang menghampiri untuk meletakkan barang dekat kuda-kudaan yang sedang dinaiki, adik spontan teriak, "Jangan ganggu nggak boleh ikut!" celotehnya dengan wajah yang lugu.
Kami yang mendengar dan melihatnya lalu tertawa berbarengan, ada beberapa pembeli yang membeli koin kemudian memasukkan koin di kuda-kudaan adik, sehingga semakin lama lah kuda si adik bergoyang. Ada yang menghibur dengan nyanyian seirama dengan goyangan kuda adik, adik pun tertawa kecil mendengarnya.
Ha... ha... ha, tawa mereka renyah, ada yang mendekati dan mencubit, ada yang diam-diam menduduki kudanya dari belakang, dan banyak lagi tingkah para pembeli untuk mengerjai si adik.
Lama-kelamaan si adik pun mengantuk matanya mulai me-rem-melek, dan kepalanya mulai terangguk-angguk. Kepala beruang yang sedari tadi dipakai jatuh menutup sebagian wajahnya, jadilah si adik dengan kepala beruang. Dia tertidur di atas kuda goyangnya. Wajah yang polos, belum mengenal kejamnya dunia dan tidak ada dosa. Kami pun semakin tertawa.

Salah satu dari kami maju dan menggendong si adik untuk diberikan kepada si bapak, tak lupa si bapak berpamitan kepada pembeli disambut tawa satu sama lain. Ketika semua pembeli dan penjaga market kembali bergegas meneruskan aktivitas mereka, tiba-tiba ada suara kecil berkata, " Pak... kuda adik mana, naik kuda lagi yuk."

Spontan kami pun semua tertawa... dan si bapak menepuk jidatnya sambil mengatakan, "Aduh... kok bangun lagi sih."



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB