Berprasangka Positif

administrator | Jum'at, 06 Juli 2012 05:38 WIB | 6.698 kali
Berprasangka Positif

 Indah jika kita mulai menyulam aktivitas sehari-hari dengan rangkaian prasangka positif. Hati kita tenang, emosi stabil dan pikiran pun akan menjadi mudah untuk memutuskan segala sesuatunya. Kita bisa memulainya dari bagaimana mengubah mindset kita dalam memandang suatu kejadian sehari-hari.


Siapa yang tidak akrab dengan macetnya Jakarta? Pada waktu pertama kali menginjakkan kaki di ibukota mungkin saya orang pertama yang terkaget-kaget dengan padatnya kendaraan dan sempitnya ruas jalan. Tidak jarang emosi meluap-luap, belum lagi udara kotor yang menempel di wajah dan menyesakkan napas. Pembaca yang budiman pasti bisa membayangkan angkutan umum, yang lalu lalang memotong jalan kita, bahkan tidak jarang sumpah serapah bersaut-sautan satu dengan yang lainnya.

Saya pun memutuskan untuk berhenti sejenak di masjid, setelah menyelesaikan Shalat Dzuhur hati saya mengatakan "Ya Allah lindungilah hati kami dari emosi yang meluap-luap dan lapangkanlah diri kami untuk senantiasa berpikir positif atas apa yang kami lalui."

Selepas memanjatkan doa tersebut aku pun melanjutkan perjalanan. Jika ada kendaraan yang belok memotong jalan, dan pengendaranya melotot kepadaku, maka aku membalasnya dengan tersenyum dan mengangguk. Alhamdulillah, mereka pun tersenyum dan mengangguk. Pejalan kaki yang menyeberang di sembarang tempat tidak akan bisa diubah dengan caci maki, tersenyumlah beri kesempatan mereka untuk segera menyeberang. Kondisikan hati untuk tidak lelah disebabkan emosi-emosi negatif.

Jika ada angkutan umum di depan kita dan berhenti mendadak untuk menghampiri penumpangnya, maka aku hanya berpikir, "Ya Allah dia sedang mencari nafkah untuk anak istrinya, mudahkanlah." Yang sebelumnya mungkin cepat marah, alhamdulillah malah justru menghadirkan senyum keikhlasan tanpa beban.

Berprasangka positif insya Allah akan mengurangi tumpukkan emosi negatif dan menenteramkan diri kita. Macetnya jalan raya atau yang lebih umum lagi cobaan dan ujian sebenarnya adalah sarana untuk melatih penguasaan emosi kita untuk senantiasa berpikir & berprasangka positif. Sekali lagi semuanya adalah pilihan... Anda mau membiarkan mar ah hingga tuntas ataukah memilih berprasangka positif hingga sabar dan ikhlas. Kalau saya lebih mengarahkan Anda untuk memilih yang kedua lalu rasakan manfaatnya. Wallahualam.

 



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Pengobatan Dengan Air Liur dan Tanah
Selasa, 27 September 2016 16:52 WIB
Kisah Mengharukan Anak Yang Membawa Hidayah
Selasa, 12 Januari 2016 11:25 WIB
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Jum'at, 04 September 2015 14:45 WIB